Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit.
Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman
ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu-individu tanah.
Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari proses-proses pemecahan atau
penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara halus . Tiap tanah
berkembang secara baik dan masih dalam keadaan asli akan mempunyai sifat
profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan
penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang
tanah dan sifat-sifat profil.
Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber
penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah
yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada
permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan
berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana
sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman.
Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan
mengamati menjelaskan sifat-sifat profil tanah. Profil tanah adalah
urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar
permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang
vertikal kelapisan yang lebih bawah.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada
tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar
serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian.
Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena
gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral.
Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan
dan pencucian bahan-bahan koloid (Buckman, 1982).
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya dari
fraksi tanah halus. Berdasar atas perbandingan anyaknya butir-butir pasir,
debu, liat maka tanah dikelompokkan kedalam beberapa kelas tekstur. Dalam
klasifikasi tanah tingkat famili kasar halusnya tanah ditunjukkan dalam kelas
sebaran besar butir yan mencakup seluruh tanah. Kelas besar butir merupakan
penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi dengan memperhatikan pula
banyaknya fragmen batuan atau fragsi tanah yang lebih besar dari pasir.
Tanah-tanah bertekstur liat ukuran butienya lebuh halus maka setiap satuan
berat mempunyai luas luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan
air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah yang bertekstur halus lebih aktif
dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno,2003)
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari
butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi karena butir pasir, debu, liat
terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik oksida-oksida
besi dan lain-lain. Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasarkan atas
kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terhadap tekanan.
Didaerah curah hujan tinggi seperti pada profil dalam dan dangkal umunya
ditemukan struktur remah atau granular dipermukaan dan gumpal di horison bawah.
Hal ini sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah. Tanah-tanah
dipermukaan banyak mengandung humus biasanya mempunyai tingkat perkembangan
yang kuat (Pairunan, 1983).
Warna tanah merupakan petujuk beberapa sifat tanah,
karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah
tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya oleh perbedaan
bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.
Bahan organik memberi warna kelabu, kelabu tua atau coklat tua pada tanah
kecuali bila bahan dasarnya tertentu sperti oksida dan besi atau penimbunan
garam memodifikasi warna. Akan tetapi banyak tanah tropika dengan kandungan
oksida (hematit) yang tiggi berwarna merah, bahkan dengan sejumlah besar bahan
organik (Nurhayati, 1986).
Batas lapisan dengan lapisan lainnya dalam suatu
profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Dalam pengamatan di lapangan
ketajaman peralihan lapisan-lapisan ini dibedakan kedalam beberapa tingkatan
yaitu nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar peralihan 2,5 –
6,5 cm) dan baur (lebar peralihan lebih dari 12,5 cm). disamping itu
entuk topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur
atau terputus (Foth, 1988).
Karatan merupakan hasil pelapukan batuan tanah yang di
pengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Karatan berwarna hitam mengandung banyak
mangan (Mg) sedangkan berwarna merah mengandung besi (Fe). Karatan merupakan
hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan hasil reaksi
oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat
kedalam tanah setempat sehingga terjadi oksidasi ditempat tersebut dan
terbentuk senyawa-senywa Fe3+ yang berwarna merah. Bila air tida
pernah menggenang tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah
dalam keaadaan oksidasi (Fe3+) oleh karena itu umumnya berwarna
merah atau coklat. (Foth, 1988).
Definisi Profil Tanah
Profil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke bahan induk tanah.
Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O - A - E - B - C - R
Keterangan:
1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa).
2. Horison A adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap.
3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya.
5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.
6. R adalah bahan induk tanah.
Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu:
1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A - E - B.
2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A.
3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E - B.
Profil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke bahan induk tanah.
Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O - A - E - B - C - R
Keterangan:
1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa).
2. Horison A adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap.
3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya.
5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.
6. R adalah bahan induk tanah.
Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu:
1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A - E - B.
2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A.
3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E - B.
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar